di sebalik awan nipis
bagai seorang yang pemalu
menatapi wajah kekasihnya
yang terukir dan terpalitnya keseduan
bersama hari yang masih terang
dan akan menjadi kelam
meskipun neon-neon kota dan pelita-pelita desa
berbagai rupa berbagai warna
menghulur secebis cahaya
untuk menyinari kesuraman
namun bayangan yang pudar
terus hilang bersama kegelapan malam
cuma pada bulan dan bintang
hati terpandang bagai dipersendakan
yang berbisik sesama mereka sambil ketawa
tiada peduli
dengan diri yang kini dicumbui embun pagi
penuh kedinginan dengan belaian bayu suci
kaki kan tetap terus berdiri
sambil mata terus meniti
dan hati akan terus mengingati
pada bayang wajah-wajah ayu
yang tersenyum dibalik bulan
aninoor.a.m
teluk intan.
No comments:
Post a Comment