Juha memerintahkan seorang kanak-kanak mengambil air dari pancuran. "Awas, jangan sampai kendi ini pecah." Teriaknya sambil menampar budak itu.
"Aduh," teriak seorang jirannya yang kebetulan nampak. "Kenapa kamu tampar anak yang tak bersalah itu, Juha?"
"Engkau memang bodoh." jawab Juha. "Kalau aku tampar anak itu setelah kendiku pecah, sudah terlambat namanya."
No comments:
Post a Comment