"Kata-kata paling agung dalam segala bahasa manusia adalah ketenangan hati."
Ketenangan hati boleh didefinisikan sebagai kepastian akal atau perangai. Mempunyai satu semangat kesabaran. Mempunyai sifat yang penuh ketenangan dan kesediaan dalam keadaan yang sulit dan bersedia menghadapi kehilangan dengan penuh ketenangan tanpa menyalah kepada ketentuan.
Daya kekuasaan yang mengalir bersama-sama kesegaran dan harapan yang ada dalam suasana hati yang baik tidak akan menimbulkan sikap putus asa dan tidak menghalang daya yang aktif. Pertanyaan yang kita ingin kemukakan terhadap diri kita sendiri pada zaman ini adalah, "Apakah kita telah memperolehi penguasaan diri yang selengkapnya sehingga kita dapat meperlihatkan ketenangan hati dalam segala keadaan?"
Memiliki ketenangan hati dan mempunyai mentaliti yang seimbang yang memberi kita ketenangan dan tidak cemas dalam menghadapi kemalangan adalah suatu prestasi yang melampau segala prestasi. Orang yang menguasai dirinya sendiri adalah orang yang menguasai nasibnya. Ia tahu bahawa ketika segala sesuatunya berjalan tidak beres, akalnya harus tetap beres dan ia harus tetap dingin, tenang dan tenteram.
"Kita telah kehilangan segalanya," kata suami ketika ia dan isterinya memandang bara yang merupakan sisa-sisa tempat tinggal mereka. "Tidak," jawab isteri dengan penuh optimis. "Kita masih memiliki satu perkara yang paling penting di dunia. Kita saling memiliki dan kita akan dapat memulakan kembali."
No comments:
Post a Comment